Tentang yayasan

_____________________________________________________

Pusat Kampung Qur'ani

Alquran adalah kitabullah, sumber hidayah, sumber ilmu pengetahuan dan manhaj peradaban serta tingkah laku. Alquran merupakan risalah kebaikan yang memberikan solusi perbaikan di muka bumi dimana dengan membacanya dan menkgkajinya adalah merupakan ibadah. Tidaklah baik dalam membaca Alquran tanpa memahaminya dan merenungkannya

VISI dan MISI

Misi
Visi

Membangun Kampung Qur’ani Dalam Mewujudkan Generasi Islami

Melaksanakan Pelatihan dan Pembinaan Seni Baca Al-Qur'an

Menyelenggarakan Pelatihan dan Pembinaan Da'i/ Da'iah Berbasis Dakwah dan Al-Qur'an

Membumikan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan bermasyarakat melalui Majelis Ta'lim, Majelis Zikir, dan Muzakarah Al-Qur'an

Membangun Kampung Qur'ani melalui manajemen profesional berbasis ukhuwah islamiyah

Sejarah Pusat Kampung Qur'ani

Alquran adalah kitabullah, sumber hidayah, sumber ilmu pengetahuan dan manhaj peradaban serta tingkah laku. Alquran merupakan risalah kebaikan yang memberikan solusi perbaikan di muka bumi dimana dengan membacanya dan menkgkajinya adalah merupakan ibadah. Tidaklah baik dalam membaca Alquran tanpa memahaminya dan merenungkannya. Ayat-ayat Alquran merupakan khazanah perbendaharaan, ia adalah kantong berisikan beragam makna-makna, berisikan konsep-konsep, hukum-hukum dan undang-undang. Manusia, apapun ilmunya tentu tidak dapat memahami ayat-ayatnya secara sempurna kecuali orang-orang yang Allah telah titipkan ilmu tentang Alquran itu kepadanya. Karenanya, Alquran itu adalah suatu mukjizat yang tidak akan berakhir dan berkesudahan, ia merupakan lautan yang tidak diketahui dalamnya, ia bagaikan mata air yang pemberiannya tidak akan pernah kering. Karenanya sudah seyogianya terhadap orang yang selalu berkonfrontasi dengan makna Alquran, ia harus memperhatikan pada makna-maknanya, memahami isinya dan mengetahui maksud dan tujuannya.

Sesuai dengan makna Alquran, yaitu bacaan yang harus dibaca oleh setiap umat Islam, maka nau tidak mau Alquran harus dipelajari cara membacanya, cara pengucapan huruf-hurufnya dan makhraj-makhrajnya, sehingga apabila hal-hal semacam ini menjadi fokus dalam pembelajaran maka tentu kita membaca ayat demi ayatnya akan menjadi baik dan terlepas dari kesalahan. Oleh karenanya sudah waktunya bagi anak-anak usia dini diperkenalkan dan diajarkan Alquran kepada mereka sesuai dengan tingkat daya serap mereka dalam menangkap materi pelajaran membaca Alquran. Bagi orang tua sangat perlu sekali memotifasi anak-anaknya belajar membaca Alquran supaya anak-anaknya cinta kepada Alquran, gemar membacanya serta menjadikannya sebagai pedoman hidup mereka kelak ketika sudah dewasa.

Alquran sebagai bacaan yang harus dibaca tidak hanya dibaca sebatas diri seseorang saja yang membacanya, akan tetapi Alquran dibaca oleh pembaca juga tidak ada salahnya diperdengarkan bacaannya dihadapan khalayak ramai. Apakah itu melalui kegiatan perlombaan, musabaqah atau hafalan, dan lain-lain. Tujuannya adalah supaya bacaan terkoreksi oleh orang lain sehingga diketahuilah bacaannya bagus, benar dan sudah sesuai dengan ketentuan ilmu membaca Alquran.

Dalam rangka meningkatkan pembinaan, pengembangan, penghayatan, dan pengamalan isi isi kandungan Alquran sebagai pedoman hidup kakum Muslimin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka membaca Alquran perlu dimasyarakatkan kepada anak-anak melalui pengembangan. Maka kami menciptakan sebuah lembaga yang diberi nama Pusat Kampung Qurani yang telah bergerak membina dan mengembangkan pemahaman terhadap kandungan Alquran yang dimulai dari pembinaan tajwid, lagu, dan isi kandungannya.

  1. Sejarah Singkat

Pusat Kampung Qurani yang disingkat dengan PKQ adalah sebuah lembaga Alquran yang membidangi pembinaan-pembinaan terkait dengan Alquran dan Keagamaan. Pusat Kampung Qurani berdiri sejak tanggal 28 Juni 2014 M bertepatan dengan 30 Sya’ban 1435 H.

Sejarah merupakan warisan atau peninggalan dari masa lalu, baik berupa cerita atau berupa benda, sejarah juga merupakan peristiwa masa lalu yang dapat menjadi dasar masa kini serta menjadi landasan berpijak untuk membangun masa depan. Sartono Kartodirjo membagi sejara ke dalam dua bagian, sejarah dalam arti objektif yang merupakan kejadian atau peristiwa sejarah yang tidak dapat terulang lagi dan Sejarah dalam arti subjektif dimana sejarah adalah suatu kontruksi (bangunan) yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita (kisah).

 Praktik budaya Islam kian memudar seiring dengan perkembangan teknologi yang menjamur. Tanpa mengenal usia, semua disuguhkan secara instan dengan hal-hal yang mengabaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Sebagai seorang muslim, baik yang memiliki posisi sebagai anak-anak, remaja, dan orang tua. Semuanya wajib mempraktikkan amalan-amalan tentang ibadah kepada Allah swt sebagai bentuk dari keyakinan seorang hamba kepada Tuhannya. Dengan membaca dan memahami petunjuk yang ada (Alquran) serta penjelasan-penjelasan yang disampaikan Nabi Muhammad saw (Hadis). Bacaan Alquran merupakan lantunan ayat suci yang belakangan ini sangat jarang terdengar di telinga terutama daerah yang dekat atau bersebelah dengan pusat peradaban.

Adanya stigma-stigma negatif dari masyarakat juga seakan menjelaskan secara faktual bahwa di daerah tersebut miris akan lantunan ayat-ayat Alquran. Hal ini menjadi PR bagi masyarakat setempat jika kiranya ingin mengubah image buruk tersebut. Tentu menandinginya dengan cara dan bukti yang bermanfaat bagi masyarakat. Sugeng Wanto, pria kelahiran Serdang Bedagai tahun 1977, ± 14 tahun yang lalu hijrah ke desa Bandar Setia.

Pria yang saat ini dikaruniai 5 orang anak inilah yang bukan hanya sekedar mempunyai mimpi membangun dan mengubah lelucon yang selama ini mengikat bandar setia dan sekitarnya. Namun lebih dari itu, desa yang menjadi tujuan hijrahnya tak rela dijadikan bulan-bulan bagi masyarakat luar sebagai desa yang penuh akan cemoohan, lelucan, dan ejekan yang bersifat negatif, beliau juga mendirikan sebuah kampung yang berlabel Alquran didalamnya.

Bermodalkan teras dan pekarangan rumahnya yang terletak di Dusun II Desa Bandar Setia ini pusat pengajian Alquran perlahan mulai didirikan. Pria yang sedang mengejar program guru besar di UIN Sumatera Utara, saat ini diamanahkan sebagai Wakil Dekan I pada Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU). Selain itu, beliu juga tercatat sebagai Ketua DPD Satuan Karya Ulama Indonesia Sumatera Utara serta Ketua Majelis Dzikir Tombo Ati Sumatera Utara.

“Kampung Qurani” merupakan istilah yang sengaja dimunculkan guna mengubah pandangan buruk terhadap Desa Bandar Setia, sederhananya image positive harus erat melekat ketika mendengan nama tersebut. Paling tidak ada usaha dan upaya yang dilakukan untuk membangun sebuah kampung yang bernuansakan Alquran. Bukanlah hal yang mudah untuk mengubah perspektif masyarakat terutama yang di luar desa tersebut.

Secara sederhana tujuan dibangunnya “Pusat Kampung Qur’ani” adalah ketika masyarakat menyebut nama desa Bandar Setia, maka mereka mengenalnya dengan “Kampung Qur’ani”, desa yang banyak mencetak generasi-generasi qurani dan natinya akan membawa nama desa sampai ke nasional dan percaya ketika anak-anaknya akan belajar Alquran maka tempatnya di Bandar Setia.

Mengubah image negative tentang Bandar Setia dan sekitarnya memerlukan tim penggerak yang konsisten dan maksimal. Karena lelucon yang selama ini muncul memberikan kesan yang sangat negatif terhadap daerah tersebut. Seperti “tempat jin buang anak”, sarang narkoba, tempat kriminal, kenakalan remaja, pergaulan bebas.

Hal inilah yang menjadi semangat para penggagas untuk mewujudkan kampung yang berlandaskan dengan Alquran. Serta membalikkan stigma negatif masyarakat dan digantikan ke hal yang lebih potsitif (islami). Stigma masyarakat yang mendekat kenyataan pengaruhnya sangat dirasakan, terlebih untuk mengubah pola pikir mayarakat luar. Untuk itu, pengenalan Kampung Qurani dilakukan Ustad Sugeng secara totalitas. Selain beliau merupakan penceramah yang kondang, wibawa akan ke-ustad-annya terkadang menjadi daya tarik oleh masyarakat.

Terbukti nama Pusat Kampung Qurani kian meluas seolah mengikuti kemana langkah kaki Ustad Sugeng Wanto. Dengan pengalaman lapangan yang banyak terutama dalam bidang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Untuk itu secara substansial isi materinya juga berpedoman pada apa yang dilombakan di MTQ tersebut. Hal ini juga menjadi kesempatan untuk menceritakan secara langsung adanya sebuah kampung/desa yang didalamnya terdapat pusat pengajian Alquran yang terdiri dari tilawah, tahfizh, tartiil, iqra’, kaligrafi, dan lain sebagainya. Dalam aktifitasnya, kegiatan di Kampung Qurani ini memfokuskan pada generasi muda (anak-anak). Setiap hari minggu pagi seluruh anak-anak dari setiap  dusun bergegas ke rumah Ustad Sugeng Wanto yang berada di dusun II desa Bandar Setia untuk belajar Alquran baik itu mebaca Iqra, tilawah, tahfizh, tartiil, dan kaligrafi.

Dari kesemua bidang yang diajarkan, masing-masing mempunyai guru yang sesuai dengan bidangnya. Untuk ruangan Ustadz Sugeng menyediakan halaman,teras rumah, dan ruang tamu sebagai tempat yang begitu terbuka untuk belajar Alquran. Lantunan ayat suci Alquran kian terdengar merdu setiap minggunya. Bahkan ada beberapa anak yang sengaja mencoret dinding ruang tamunya, yang memang bukan coretan pertama pada dinding tersebut. Sebegitu ikhlasnya Ustad Sugeng dalam membina anak-anak Desa Bandar Setia. Harapan besar juga pasti ada dalam hati pendiri Kampung Qurani dan seluruh jajaran pemerintah Desa Bandar Setia.

Dengan berbekal muslim mayoritas, tak diherankan bahwa kegiatan keagamaan Islam seperti wirit yasin rutin dilaksanakan setiap minggunya. Setiap dusun memiliki hari yang sesuai dengan kesepakatan setiap dusun. Begitu juga dengan wirit akbarnya, 10 dusun yang ada, setiap minggu pertama di awal bulan melakukan wirit akbar yang terdiri dari 10 kelompok perwiritan dari masingmasing dusun. Dalam wirit akbar, seluruh struktur pemerintahan Desa Bandar Setia diundang dan yang mengambil undian giliran tuang rumah dalam wirit akbar ini adalah kepala desa. Pada kegiatan tersebut pematerinya adalah warga Desa Bandar Setia. Termasuk Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag, Prof. Dr. Katimin, MA, Prof. Dr. Mesiono, M.Pd, Dr. Sugeng Wanto, M.Ag, dan lain-lain.

Hal ini membuktikan bahwa pandangan masyarakat luar terhadap mereka dengan alasan kesibukan akademik tidak bisa dibuuktika. Karena pengabdian para aktor intelektual ini bakan hanya pada kegiatan “Kampung Qurani” saja, namun berbaur dengan masyarakat sering mereka lakukan. Kampung Qurani mempunyai target utama dalam mewujudkan niat suci dari pendiri yaitu generasi muda penerus yang berusia pelajar dan mahasiswa. Walaupun tidak diharapkan semuanya, namun setidaknya ada generasi penerus untuk masa yang akan datang dan muncul kader-kader Qur’ani yang merupakan putra/i Bandar Setia. Merekalah nantinya yang akan mewariskan kemampuan membaca dan kegemaran mereka terhadap Alquran.

Secara perlahan pengkaderan generasi muda islam akan terbentuk dengan sendirinya dengan mengutamakan tradisi kecintaannya terhadap Alquran. Strategi ustadz Sugeng Wanto dalam melebarkan sayap kampung qurani adalah dengan cara yang halus. Seperti ketika diundang berceramah di daerah Bandar Setia, setelah selesai beliau mengajak para jamaah untuk menngantarkan putra-putrinya belajar mengaji di Pusat Kampung Qurani. Hal ini tidak bersifat paksaan, bahkan tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Selain itu, sosok ustadz Sugeng Wanto sudah sangat familiar di mata masyarakat. Jadi, penyampaiannya benar-benar menjadi bahan pertimbangan jika tidak ikut mendukung program dari kampung qurani. Setiap kegiatan Pusat Kampung Qurani selalu menampilkan peserta didiknya, seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, MTQ, dan lain-lain. Secara tidak langsung, hal ini memperlihatkan kepada masyarakat bahwa program Pusat Kampung Qurani secara faktual dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Peran tokoh di daerah tersebut juga secara tidak langsung memberi pengarujsecara signifikan kepada kepercayaan orang tua sekaligus menambah daftar populasi generasi muda islami secara statis dalam mempelajari Alquran. Pusat Kampung Qurani selalu melibatkan tokoh masyarakat dalam kegiatan resmi yang dilaksanakan oleh Pusat Kampung Qurani. Termasuk sebagai pembina dalam struktural kepengurusannya, Misalkan melibatkan Amroeni Drajat. Salah seorang guru besar pemikiran Islam dari UIN Sumatera Utara. banyak tokoh lain yang sering dimintai pendapatnya guna mengubah dan membesarkan nama Kampung Qurani sebagai poros pendidikan non formal yang dimiliki desa Bandar Setia.

Selain itu, kehadiran tokoh intelektual juga begitu terasa ketika berbicara persoalan dana, khususnya dana yang diperuntukkan bagi tenaga pengajar di Pusat Kampung Qurani. Lembaga pendidikan non formal ini tidak memungut biaya bagi alias gratis. Setiap anak yang ingin belajar untuk membiasakan diri dekat dengan Alquran, baik dalam hal tilawah, tahfizh, tahsin, tartil dan hal lain yang berhubungan dengan Alquran. Semua terfasilitasi dengan pengajar yang siap dalam hal ilmu pedagogiknya. Namun yang menjadi kendala adalah pembayaran para tenaga pengajarnya.

Sebenarnya ada atau tidak adanya donatur tetap pada saat itu, program Kampung Qurani harus berjalan. Namun kekuatan relasi Ustad Sugeng Wanto untuk Down to Earth atau terjun langsung kepada masyarakat, tidak pernah sia-sia, sedikit demi sedikit orang yang terbuka hatinya untuk menjadi donatur harian bahkan donatur tetap pun perlahan kian bertambah, serta mampu membiayai fasilitas dan para tenaga pengajarnya. Bukan ustadz Sugeng Wanto namanya jika hal seperti itu tidak bisa diselesaikan. Setiap kali beliau memenuhi undangan tausiyahnya baik di wilayah Bandar Setia maupun di luar wilayah tersebut, beliau selalu menyampaikan bahwa pentingnya membiasakan diri dekat dengan Alquran, terutama bagi generasi muda islami. Nama Kampung Qurani sudah melekat dengan ustadz Sugeng Wanto.

Demikian halnya dengan para donatur yang ingin berbagi sebagian hartanya untuk menjadikannya ladang amal jariyah, tidak merasa dirugikan jika kiranya memang harus membantu anak-anak untuk belajar Alquran. Bahkan ada beberapa donatur yang setiap bulannya secara kontiniu terus membantu lembaga pendidikan non formal tersebut. Donatur Kampung Qurani, berasal dari orang-orang yang peduli akan perkembangan Desa Bandar Setia. Memiliki jumlah yang varian, para donatur juga ada yang berasal dari luar Desa Bandar Setia, selain pedulia aka desa tersebut masyarakat juga secara tidak langsung menyerukan pentingnya belajar Alquran. Karena generasi muda inilah yang kelak menggantikan posisi sebagai penanggung jawab situasi sosial yang ada di desa tersebut.

Selama 1 tahun resmi dan mulai diaktifkan, antusias masyarakat dengan kegiatan yang digagas dalam Kampung Qurani benar-benar mendapat sambutan baik dari masyarakat. Setiap hari Minggu pagi Ustadz Sugeng Wanto mengadakan pengajian terkait tentang Alquran. Para peserta yang hadir tidak hanya dari kalangan anak-anak saja, remaja dan para orang tua juga turut mendengarkan tausyiah. Komitmen pemerintah Desa Bandar Setia dan ustadz Sugeng Wanto sama, bekerja sama mewujudkan mimpi di awal perencanaan dengan menargetkan setiap dusun di Bandar setia harus menjadi titik Pusat Kampung Qurani. Ini merupakan mimpi besar dari ustad Sugeng dan perangkat desa Bandar Setia. Proses ekspansi Pusat Kampung Qurani secara perlahan akan meluas ke setiap dusunnya.

Peran dari aktor intelektual sangat kuat demi tercapainya 10 titik Pusat Kampung Qurani di masing-masing dusun yang ada. Hal ini sekaligus menepis anggapan masyarakat awam akan kesibukan para pejabat akademik yang tinggal di Desa Bandar Setia, bahwa adanya Kampung Qurani sebagai salah satu bentuk pengabdian serta sebagai sarana untuk menafikan mindset negatif yang selama ini dianut oleh para masyarakat awam.

Relasi dari aktor intelektual Bandar Setia secara tidak langsung ikut berpengaruh dalam proses ekspansi Pusat Kampung Qurani. Adanya kampung qurani diharapkan mampu mengubah bahkan menjadikan kondisi sosial positif perlahan berubah sembari mengikuti langkah para pendiri. Penanaman nilai-nilai Quran kepada generasi muda islami harus benar dikaitkan dengan Kampung Qurani. Dengan tujuan nama Bandar setia terkenal dengan jargon yang islami, Imbas dari hal tersebut salah satunya adalah mampu mengabdi, belajar dan mengembangkan diri lewat Alquran.

Address

Gg. Nusa, Tembung, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, 20371

Phone

+62 823-8828-8721

Email

pusatkampungqurani@gmail.com