Kajian Qur’an PERMADANI Sumut Bahas Makna Iman dalam Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 55

Bandar Setia, 17 Oktober 2025 – Kajian ilmiah tafsir Al-Qur’an kembali dilaksanakan di Aula Pusat Kampung Qur’ani oleh Persatuan Pemuda Dakwah Qur’ani (PERMADANI) Sumatera Utara pada Jumat malam. Kegiatan yang dimulai pada pukul 20.30 WIB tersebut menghadirkan narasumber utama Buya Dr. H. Sugeng Wanto, S.Ag., M.Ag., yang memaparkan kajian tematik atas Surah Al-Baqarah ayat 55.

Ayat yang dikaji tersebut berbunyi:

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: ‘Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang’, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya.” (QS. Al-Baqarah: 55)

Dalam uraian ilmiahnya, Buya Sugeng menjelaskan bahwa ayat ini menggambarkan salah satu bentuk perilaku inkonsistensi iman dan pembangkangan yang dilakukan sebagian Bani Israil. Meskipun telah menyaksikan mukjizat Allah melalui Nabi Musa AS dan diselamatkan dari kejaran Fir’aun, mereka tetap menuntut bukti yang bersifat inderawi sebagai syarat keimanan, yaitu permintaan melihat Allah SWT secara langsung. Sikap ini dinilai bukan hanya sebagai bentuk lemahnya keimanan, tetapi juga pelanggaran terhadap adab seorang hamba kepada Penciptanya.

Menurut Buya Sugeng, kemarahan Allah yang ditunjukkan melalui azab berupa halilintar dalam ayat tersebut merupakan teguran keras atas sikap sombong dan kedurhakaan mereka. Ia menegaskan bahwa pesan utama ayat ini adalah menanamkan pemahaman bahwa iman tidak boleh bergantung pada tuntutan bukti empiris, tetapi harus dilandasi keyakinan terhadap hal-hal gaib (al-ghaibiyat) sebagaimana yang telah digariskan dalam akidah Islam.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa keimanan yang benar bersumber dari ketundukan hati dan pembenaran terhadap wahyu, bukan dari pembuktian fisik yang diperoleh melalui panca indera yang terbatas. Kisah ini menjadi cerminan agar umat Islam senantiasa menjaga kualitas keyakinan serta tidak terjerumus dalam sikap meragukan kekuasaan Allah SWT.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan literasi keislaman yang secara rutin diselenggarakan oleh PERMADANI Sumatera Utara. Program tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas intelektual dan spiritual pemuda serta masyarakat melalui kajian tafsir berbasis sumber rujukan otoritatif. Kajian ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang memperkaya pemahaman peserta terhadap kandungan ayat.

Bagi masyarakat yang tidak sempat mengikuti kegiatan secara langsung, dokumentasi kajian ini tersedia melalui kanal YouTube resmi Pusat Kampung Qur’ani.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *